Norma adat berisi kesepakatan umum dalam suatu masyarakat tertentu. Kesepakatan ini biasanya menjadi aturan tidak tertulis yang dipatuhi setiap anggota masyarakat. Bagi siapa yang melanggar aturan ini, secara fisik ia tidak mendapat hukuman berat untuk ditanggung.
Akan tetapi, secara moral ia akan menanggung beban yang tidak enteng. Ia akan menjadi bahan gunjingan. Martabatnya turun di mata masyarakat dan dianggap aneh. Tentang pernikahan, misalnya. Orang tua biasanya beranggapan bahwa dengan alasan kedewasaan, kebijaksanaan dan kepatuhan seorang istri terhadap suami, maka calon suami harus berusia lebih tua dari calon istrinya.
Warisan norma-norma dari leluhur yang demikian ternyata masih dipegang oleh sebagian kalangan muda sekarang. Khususnya perempuan, mereka biasanya menetapkan kriteria calon pasangan hidupnya, calon orang yang akan menjadi pemimpin keluarganya yaitu lelaki yang usianya lebih tua. Jika tidak, mereka yang melanggar aturan tak tertulis ini niscaya akan senantiasa menjadi perbincangan umum di kedai-kedai kopi, di pasar-pasar, di acara pertemuan warga, di mana saja.
Meski demikian, bukan berarti kamu yang perempuan tidak boleh menikah dengan lelaki yang lebih muda. Bukan berarti kamu yang lelaki muda tidak boleh menikahi perempuan yang lebih tua. Justru ada kebahagiaan tersendiri jika seorang lelaki muda menikahi perempuan yang lebih tua darinya.
Tidak perlu ragu maupun khawatir. Zaman sudah berubah. Perubahan zaman ini sedikit banyak menggeser aturan-aturan yang dulu berlaku. Hal yang dulu dianggap tabu, kini menjadi hal yang lumrah. Budaya yang masih diwarnai warisan norma-norma konservatif tidak harus dianggap mutlak kebenarannya. Tentang pernikahan ini, tren yang kemudian berkembang adalah pernikahan dengan usia yang relatif sama. Biasanya proses ini dimulai dari visi yang sama, jenjang pendidikan yang setara, pekerjaan atau bahkan bermula dari pertemanan semasa di bangku sekolah. Usia keduanya memang tidak persis sama, namun biasanya terpaut dua atau tiga tahun. Kondisi yang demikian masih bisa dikatakan relatif sebaya.
Kini orang-orang sudah tidak lagi menganggap usia sebagai penghambat pernikahan. Tidak sedikit ditemui pasangan-pasangan yang jarak usianya hingga sepuluh bahkan belasan tahun, baik dari pihak lelaki yang lebih tua maupun pihak perempuan yang lebih tua. Selama ada kecocokan, kematangan, dan kedewasaan berpikir dari si lelaki serta sikap enerjik, penuh semangat dan berjiwa muda dari si perempuan, kenapa tidak? Sebab usia bukanlah jaminan seseorang lebih dewasa atau lebih kekanakan. Seringkali pengalaman hidup lah yang membuat seseorang lebih dewasa atau tidak.
Bukan hanya orang-orang bisa, orang-orang dari kalangan pesohor pun banyak yang menjalani pernikahan beda usia yang mana si perempuan leboh tua. Misalnya saja Abhishek Bachchan dan Aishwarya Rai atau artis tanah air seperti Darius Sinathrya dan Donna Agnesia. Hal ini membuktikan bahwa bukan hal yang tabu bagi laki-laki muda yang menikahi perempuan yang lebih tua dengan kata lain lebih dewasa. Sebaliknya, ada beberapa kebahagiaan yang didaptkan seorang laki-laki jika menikahi perempuan yang lebih tua. inilah beberapa kebahagiaan yang akan kamu rasakan.
1. Perempuan dewasa memiliki sikap mandiri dan dapat diandalkan
Sudah menjadi fitrahnya laki-laki, secara psikologis mereka merasa tertarik pada segala sesuatu yang mengingatkannya dengan sosok ibu. Mengapa demikian? Sebab, perempuan yang lebih tua akan lebih mandiri dan dapat diandalkan dalam beberapa situasi. Perempuan dewasa telah mengalami berbagai macam persoalan hidup. Terlebih mereka sebelumnya melalui masalah itu sendirian. Ketika akhirnya mereka mendapat teman hidup, mereka semakin matang dalam bersikap sebab berdua lebih baik daripada sendirian. Jadi, tidak perlu ragu atau takut menikahi perempuan yang lebih tua.
2. Perempuan dewasa memiliki tingkat keyakinan diri yang tinggi
Perempuan yang usianya lebih tua darimu memiliki kepercayaan dan keyakinan diri yang tinggi. Percayalah. Mereka telah bertemu dengan banyakorang dengan beragam karakter. Mereka tentu tentu tahu bagaimana seharusnya menghadapi lawan bicara, apalagi pasangan hidup.
3. Perempuan dewasa memiliki rencana dan arah tujuan yang jelas
Bagi perempuan yang lebih tua, berkeluarga bukan sekedar main-main. Mereka menjalin hubungan yang serius denganmu. Kamu yang lebih muda benar-benar akan terbantu dengan berbagai pandangannya. Mulai dari visi pernikahan serta plan A hingga Z yang dalam memelihara cinta keluarga. Benar-benar terencana hidupnya.
4. Perempuan dewasa bersikap terbuka dan tanpa basa-basi
Bahasa perempuan yang seringkali tidak dapat dipahami oleh laki-laki yaitu bahasa ‘kemauan’. Istri minta A, kamu tidak peka. Istrimu minta B, kamu memberinya C. Akan beda halnya jika kamu menikah dengan perempuan yang lebih tua. Perempuan yang lebih tua tidak terlalu banyak menggunakan bahasa ‘kemauan’. Mereka cenderung berkata langsung tanpa basa basi. Tidak ada lagi sikap merajuk manja. Selanjutnya, komunikasi di antara kalian semakin mudah.
5. Perempuan dewasa bertindak dengan tenang dan penuh pertimbangan
Kamu akan mendapatkan kawan diskusi yang setimpal, kebiasaan laki-laki yang logis akan tertolong oleh kedewasaan istri yang lebih tua dengan pertimbangan dari banyak sisi, terutama sisi yang berhubungan dengan perasaan dan kepatutan umum. Suatu waktu kamu akan justru mendapat pertimbangan emas yang mungkin sebelumnya tidak pernah terlintas dalam otak kamu sebagai seorang lelaki.
6. Perempuan dewasa bertanggung jawab terhadap kesalahan yang ia perbuat
Perempuan sering kali melimpahkan kesalahan kepada pasangannya. Berbeda halnya jika pasaganmu lebih tua. Ia akan lebih dewasa dalam berpikir dan memilih bersikap untuk mengambil tanggung jawab pada berbagai hal, terutama pada hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang istri.
7. Perempuan dewasa tidak menggantungkan dirinya kepada pasangan
Bukan berarti tidak butuh, tidak setia atau tidak percaya. Istri yang lebih dewasa memikirkan masa depan yang lebih baik. Ia memikirkan beberapa kemungkinan terburuk dalam hidup. Oleh karena itu akan memutar otak untuk melakukan hal lain di rumah. Ia bisa membangun jejaring bisnis dan menjual kreasinya selama seharian di rumah. Mereka juga akan turut aktif pada kegiatan di lingkungan sekitarnya. Menjadi istri, ibu dari anak-anak kamu, sekaligus aktivis sosial yang turut menyejahterakan ibu-ibu rumah tangga lainnya.
8. Perempuan dewasa itu sabar dan pemaaf
Istri yang lebih tua akan bersikap sabar dan mudah memaafkan kebiasaan burukmu yang terus berulang. Asalkan kamu tidak belebihan, tentu istrimu mampu berkompromi denganmu. Selain itu, pasanganmu yang lebih tua akan setia menemanimu dalam berbagai masa sulit. Ia akan mewujud jadi ibu yang benar-benar bijaksana. Ia akan ada saat kamu terpuruk. Ia juga ada di sampingmu ketika kamu berhasil, mengingatkanmu untuk tidak bersikap sombong.
Nah, alasan-alasan inilah yang membuat sebagian laki-laki memilih untuk menikahi perempuan yang lebih tua. Kamu juga tidak perlu takut dicemooh banyak orang hanya karena menikah dengan perempuan yang usianya jauh di atasmu.