Pernikahan adalah momen bersejarah bagi kehidupan seseorang. Tidak hanya menyatukan dua orang kekasih, pernikahan juga menyatukan dua keluarga. Tentu saja, sebagai orang-orang terdekat mulai dari sahabat, tetangga, hingga kolega pun turut menyaksikan hari bahagia tersebut.
Mereka yang menghadiri upacara pernikahan seringkali sibuk jepret sana-sini. Semua orang ingin mengabadikan momen bersejarah tersebut. Berbekal kamera poket, ponsel genggam, sampai DSLR (yang sebenernya cuma buat gaya-gayaan), mendadak semua orang menjadi fotografer.
Seringkali, perilaku seperti ini justru merusak suasana sakral pernikahan. Inilah tipe-tipe fotografer absurd yang sering merusak suasana suci pernikahan.
1. Fotografer Pelanggan Kaki Lima
Tipe fotografer ini suka berkerumun di sekitar pengantin layaknya mengerumuni pedagang kaki lima. Misalnya, berdiri melingkar di meja tempat berlangsungnya ijab kabul. Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh seorang blogger dan fotografer dengan nama pena Dian Kelana.
Istilah ini muncul atas kejengkelannya kepada para tamu undangan yang sering menghalangi pemandangan sakral yang hendak ia abadikan. Apalagi jika mode flash kamera ponsel mereka menyala.
Hal ini menyulitkan bagi fotografer profesional untuk mengambil gambar dengan baik. Alih-alih wajah pengantin, justru punggung-punggung dan wajah para tamu undangan yang terlihat.
2. Fotografer Paparazzi
Seperti paparazzi, fotografer tipe ini suka curi-curi foto. Ia bisa memotret objek dalam berbagai posisi, dalam berbagai tempat. Ia pandai menyelinap di antara kerumunan dan tidak peduli dengan pandangan orang lain.
Usahanya memang pantas diacungi jempol. Tetapi ini adalah bentuk kegigihan yang tidak tepat waktu dan tempatnya.
Bayangkan, saat sedang hikmat, kedua pengantin dipertemukan dan shalawat atau lagu-lagu syahdu pernikahan diperdengarkan serta para hadirin berdiri lalu tiba-tiba ada orang yang senggol kanan-kiri demi memuaskan hasratnya untuk memotret momen pertemuan tersebut.
Parahnya lagi, jika ada yang tiba-tiba muncul di sela-sela kaki para tamu undangan. Jangan dicontoh ya.
3. Fotografer Ekonomis
Kecanggihan teknologi telah mempermudah segala aktivitas manusia. Hal-hal yang dulu membutuhkan kekuatan fisik kini telah beralih ke kekuatan mesin. Salah satu mesin canggih temuan manusia modern adalah ponsel alias telepon genggam.
Tidak seperti telepon rumah, ponsel dapat dibawa ke mana saja si pemiliknya pergi. Apalagi kini ponsel telah dilengkapi berbagi fitur canggih seperti kamera. Semua orang dapat mengabadikan setiap momen penting mereka hanya dengan kamera ponsel.
Hal ini dimanfaatkan oleh para tamu undangan yang jiwa fotografernya besar tetapi keberatan jika membeli kamera profesional untuk berlaku layaknya seorang fotografer. Memotret dengan menggunakan kamera ponsel, simpel dan ekonomis.
Bentuknya tipis dan mudah dibawa ke mana-mana. Kalaupun hasilnya kurang memuaskan, kini ada banyak aplikasi editing foto yang bisa diunduh secara cuma-cuma.
Maka tak heran, kini pemandangan orang-orang yang mengacungkan ponsel mereka di acara pernikahan adalah pemandangan yang lazim ditemui. Tangan-tangan ini cukup mengganggu pemandangan sebab pandanganmu ke arah pengantin akan sedikit terhalang.
4. Fotografer Kekinian
Mereka yang selalu update teknologi terkini, tentu punya produk-produk teknologi terbaru. Tongsis misalnya, tongkat narsis. Adanya tongsis ini memudahkan orang untuk mengambil gambar diri sendiri secara lebih jauh atau mengambil gambar orang lain secara lebih dekat.
Fotografer absurd yang ini, akan sigap memanjang-pendekkan tongkat kameranya untuk mengambil gambar objek yang ia inginkan.
Tidak perlu berdiri, berkerumun, atau mengambil posisi yang aneh-aneh. Namun, jika tidak hati-hati, tongkat ini akan mengganggu orang lain yang hendak lewat di dekatnya.
5. Fotografer Wannabe
Bisa dibilang, fotografer tipe ini memiliki naluri fotografer yang tinggi. Mereka bahkan juga dengan senang hati dan sukarela mebelanjakan uangnya untuk sebuah kamera profesional. Dalam lubuk hati yang paling dalam, kemungkinan mereka ingin menjadikan dunia fotografi sebagai profesi.
Namun karena tuntutan berbagai macam kebutuhan sehari-hari dan kemampuan fotografi yang masih pas-pasan, mereka belum berani mengambil pekerjaan tersebut. Di dunia ini memang tidak semua keinginan dapat tercapai.
Oleh karena itu, mereka memilih menjadikannya sebagai hobi daripada pekerjaan utama. Biasanya tingkah laku mereka tidak terlalu menyebalkan daripada fotografer absurd yang lain. Setidaknya, tampak lebih elegan.
6. Fotografer Lupa Diri
Fotografer tipe ini adalah orang yang tingkat kepercayaan dirinya sangat tinggi hingga sering lupa diri. Ia tidak peduli dengan pandangan orang lain. Ia bisa tiba-tiba berdiri di tengah jalan yang hendak dilalui oleh pengantin.
Ia tidak sadar jika apa yang ia lakukan mengganggu kenyamanan orang lain. Agaknya, yang mengambil gambar fotografer lupa diri ini juga lupa diri. Ia juga berdiri di tengah jalan tempat dilaluinya pengantin.
Pernah terjadi, hingga heboh di dunia maya dan menjadi viral, sejumlah tamu undangan berdiri di jalan tempat dilaluinya pengantin wanita demi mengambil gambar si pengantin. Hal ini membuat pengantin pria tidak bisa dengan jelas melihat kedatangan calon istrinya tersebut.
7. Fotografer Rakus
Tidak cukup hanya dengan telepon genggam. Tablet, android, kamera digital, kamera DSLR, semua digunakan! Fotografer tipe ini mungkin pernah kehilangan file-nya, sehingga melakukan tindakan jaga-jaga dengan menyimpan banyak gambar di banyak tempat.
Atau mungkin ia mendapat titipan kamera dari teman, saudara, tetangga, keluarga, dan lain-lain. Alih-alih turut khusyuk dalam acara pernikahan ia justru akan repot dengan dirinya sendiri dan kamera-kamera bawaannya.
8. Fotografer Banyak Akal
Antara cerdik dan konyol. Ada-ada saja kelakuan fotografer tipe ini. Di saat orang lain menggunakan ponsel, kamera digital, atau kamera DSLR, ia menggunakan laptop! Bisa jadi ia sedang melaporkan liputan khusus via skype kepada saudaranya di luar negeri yang berhalangan hadi dalam upacara pernikahan tersebut.
Namun, tetap saja perilaku ini cukup mengganggu hadirin yang lain karena ia berdiri di antara orang-orang yang duduk.
***
Kamu tipe yang mana? Demi menjaga suasana hikmat dan suci pernikahan, baiknya kurangi perilaku-perilaku absurd di atas. Kedua mempelai telah mengundang fotografer profesional untuk mengabadikan momen bersejarah mereka. Kamu tidak ingin merusaknya, bukan?